Industri
|
Informasi & Komunikasi
|
Didirikan
|
|
Kantor pusat
|
|
Tokoh penting
|
|
Produk
|
Telepon Tetap, Seluler, Aplikasi,
Content, Datacom, Properti dan Konstruksi
|
Pendapatan
|
|
Pemilik
|
|
Situs web
|
Dewan Komisaris dan
Direksi
Berikut ini adalah Susunan Dewan Komisaris
dan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk per 11 Mei 2012[4] :
No.
|
Jabatan
|
Pejabat
|
Dewan Komisaris Telkom
(per 11 Mei 2012)
|
||
1
|
Komisaris Utama
|
|
2
|
Komisaris
|
|
3
|
Komisaris Independen
|
|
4
|
Komisaris Independen
|
|
Direksi Telkom (per 11
Mei 2012)
|
||
1
|
Direktur Utama
|
|
2
|
Direktur Keuangan
|
|
3
|
Direktur Network and
Solution
|
|
4
|
Direktur Konsumer
|
|
5
|
Direktur Human Capital
& General Affair
|
|
6
|
Direktur Enterprise
and Wholesale
|
|
7
|
Direktur IT Solution
& Strategic Portfolio
|
|
8
|
Direktur Compliance
& Risk Management
|
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Persero) biasa disebut Telkom
Indonesia atau Telkom. (IDX: TLKM,LSE: TKID, NYSE: TLK) adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi
terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta
dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan
Investor dalam Negeri[1]. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak
perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Direktur Utama Telkom saat ini
adalah Arief
Yahya yang menggantikan Rinaldi
Firmansyah pada 11 Mei 2012.
Sejarah
Ø
Era Kolonial
Pada
tahun 1882,
didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.
Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke
dalam jawatanPost Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada
tanggal 23 Oktober 1856,
dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang
menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).[2] Pada
tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Ø
Perusahaan Negara
Pada
tahun 1961,
status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel). Kemudian pada tahun 1965,
PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN
Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN
Telekomunikasi).
Ø
Perumtel
Pada
tahun 1974,
PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel)
yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh
saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat)
diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Pada tahun 1989,
ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga
mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Ø
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero)
Pada
tahun 1991 Perumtel
berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi
Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
Ø
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk
Pada
tanggal 14 November 1995 dilakukan
Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)
(keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York
(NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933
juta lembar saham.
Tahun 1999 ditetapkan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989,
Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan
membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli
telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom
membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi
restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan
penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan
Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom
meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang
ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.
Komposisi Kepemilikan
Saham
Pada
Penawaran saham pada 14 November 1995 dan
block sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi :
·
Publik free-float : 24,2%
Per 7 Mei 1999,
komposisi saham Telkom menjadi :
·
Publik free-float : 33,80%
Per 8 Desember 2001,
Saham Telkom berubah menjadi :
·
Publik free-float : 45,70%
Per 16 Juli 2002,
saham Telkom berubah kembali menjadi :
·
Publik free-float : 40,21%
·
Bank of New York dan Investor dalam Negeri :
8,79%
Sebelum Penawaran
saham perdana, Telkom 100% dimiliki Pemerintah
Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Operator
Telekomunikasi, Informasi, Media & Edutaintment, dan Services (TIMES)
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit
jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end
user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah atau negara lain
dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien dibandingkan dengan
menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis
broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information,
Media & Edutainment, dan Services (“IMES”). Tak hanya membuka sumber-sumber
pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan IMES juga
merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa.
Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIMES secara satu per satu:
Ø
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
Ø INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis yang
dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini
memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja
dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed
Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Ø MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang
dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air
(“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
Ø EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam
model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom
menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content,
portal dan lain-lain.
Ø SERVICES
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang
berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom
kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan
Internasional.
Komitmen kami untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas
diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi
terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang kami
tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah
pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau
meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan
merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon
nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan
jumlah pelanggan seluler Kami sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi
107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011.
Ø Visi dan Misi
§ Visi
To
become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment &
Services (TIMES) Player in the Region
§ Misi
1. To
Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price.
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
§ Corporate Values (5C):
- Commitment
to Long Term
- Customer
First
- Caring
Meritocracy
- Co
creation of win-win partnership
-
Collaborative Innovation
TELKOM JALIN KERJASAMA STRATEGIS DENGAN CT CORPORA
DEMI PERKUAT TELKOM VISION
Jakarta, 4 Juni 2013 – PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(Telkom) dan CT Corpora selaku dua perusahaan consumer-focused terkemuka di Indonesia sepakat untuk menjalin
kerjasama strategis dalam rangka memperkuat posisi Telkom Vision dalam industri
TV berbayar di Indonesia. Kerjasama ini dicanangkan oleh Chairul Tanjung selaku
Chairman CT Corpora dan Arief Yahya selaku Direktur Utama Telkom di Jakarta
(4/6). Melalui kerjasama ini ditargetkan pada tanggal penutupan (closing date),
CT Corpora dan Telkom akan berbagi porsi kepemilikan di Telkom Vision.Saat ini
jumlah consuming class di Indonesia merupakan yang tercepat di dunia, sementara
tingkat penetrasi TV berbayar dinilai masih relative rendah sehingga masih
mengindikasikan peluang pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan
hasil riset Media Partners Asia, penetrasi TV berbayar tahun 2012 di India
mencapai 83% dari total TV household, Singapura 81% dan China 54%. Angka
tersebut jauh di atas Indonesia yang hanya meraih penetrasi sebesar 7%.Chairman
CT Corpora Chairul Tanjung mengungkapkan, Telkom Vision memiliki positioning
yang unik di industri TV berbayar dan berpotensi untuk berkembang yang lebih
baik ke depannya. “Bersama Telkom, kami berkomitmen untuk memajukan industri
televisi berbayar bagi masyarakat Indonesia melalui Telkom Vision. Bisnis yang
dijalankan CT Corpora memberikan peluang sinergi yang mendukung Telkom Vision
mencapai potensi kinerja yang optimal. Di dalam kemitraan ini, Telkom akan
bertindak sebagai penyedia infrastruktur sedangkan CT Corpora sebagai penyedia
konten,” ujar Chairul Tanjung.“CT Corpora merupakan innovator dan leader dalam
industri media dan customer-related services. Bersamasama kami akan berkomitmen
membangun platform TV berbayar terkemuka di Indonesia dan dalam hal ini visi
Telkom dan CT Corpora memiliki kesamaan. Kerjasama Telkom dengan CT Corpora
difokuskan pada penyediaan nilai tambah kepada pelanggan kami dan menciptakan
aliansi yang lebih kuat untuk kemajuan Telkom Vision dan digital media di pasar
media yang semakin kompetitif,” tambah Arief Yahya. Morgan Stanley bertindak
sebagai Financial Advisor eksklusif untuk pemegang saham Telkom Vision atas
transaksi ini.
Layanan
Telkom
menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon
tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile
service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, Data dan Internet
·
e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange,
TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
·
Solusi Enterprise - INFONET
·
TELKOMLink DINAccess
·
TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any
to any connection berbasis IP MPLS.
·
TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : Layanan akses
dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile
melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
·
TELKOM ISDN :
jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan
pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
Referensi
2. ^ (Indonesia)Eddy Kurnia, 23 Oktober 2009, TELKOM
Rayakan Hari Jadi dengan Identitas dan Portofolio Bisnis Baru, diakses 28 Oktober 2009.
3. ^ http://finance.detik.com/read/2013/07/26/194322/2316000/6/telkom-siap-ganti-logo-jadi-merah-putih-jelang-hari-kemerdekaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar