Jumat, 11 Oktober 2013

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk




http://www.digitaldivide.org/wp-content/uploads/2011/08/TelkomIndonesia.png
Publik (IDX: TLKM, LSE:TKID, NYSE: TLK)
Industri
Informasi & Komunikasi
Didirikan
Kantor pusat
Kantor Pusat di Bandung, Jawa Barat Indonesia
Tokoh penting
Produk
Telepon Tetap, Seluler, Aplikasi, Content, Datacom, Properti dan Konstruksi
Pendapatan
Green up.png IDR 64,597 miliar (2009)
Pemilik
Situs web

Dewan Komisaris dan Direksi
Berikut ini adalah Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk per 11 Mei 2012[4] :
No.
Jabatan
Pejabat
Dewan Komisaris Telkom (per 11 Mei 2012)
1
Komisaris Utama
2
Komisaris
3
Komisaris Independen
4
Komisaris Independen
Direksi Telkom (per 11 Mei 2012)
1
Direktur Utama
2
Direktur Keuangan
3
Direktur Network and Solution
4
Direktur Konsumer
5
Direktur Human Capital & General Affair
6
Direktur Enterprise and Wholesale
7
Direktur IT Solution & Strategic Portfolio
8
Direktur Compliance & Risk Management

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom. (IDX: TLKM,LSE: TKID, NYSE: TLK) adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri[1]. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Direktur Utama Telkom saat ini adalah Arief Yahya yang menggantikan Rinaldi Firmansyah pada 11 Mei 2012.

Sejarah
Ø  Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatanPost Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).[2] Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Ø  Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Ø  Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Ø  PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
Ø  PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

Komposisi Kepemilikan Saham
Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi :
·         Pemerintah Indonesia : 75,80%
·         Publik free-float : 24,2%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom menjadi :
·         Pemerintah Indonesia : 66,20%
·         Publik free-float : 33,80%
Per 8 Desember 2001, Saham Telkom berubah menjadi :
·         Pemerintah Indonesia : 54,30%
·         Publik free-float : 45,70%
Per 16 Juli 2002, saham Telkom berubah kembali menjadi :
·         Pemerintah Indonesia : 51,19%
·         Publik free-float : 40,21%
·         Bank of New York dan Investor dalam Negeri : 8,79%
Sebelum Penawaran saham perdana, Telkom 100% dimiliki Pemerintah Indonesia

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Operator Telekomunikasi, Informasi, Media & Edutaintment, dan Services (TIMES)
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information, Media & Edutainment, dan Services (“IMES”). Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan IMES juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa.

Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIMES secara satu per satu:
Ø  TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
Ø  INFORMATION

Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Ø  MEDIA

Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
Ø  EDUTAINMENT

Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
Ø  SERVICES

Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Komitmen kami untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan jumlah pelanggan seluler Kami sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi 107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011.

Ø  Visi  dan Misi
§  Visi
To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services (TIMES) Player in the Region
§  Misi
1. To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price.
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
§  Corporate Values (5C):
- Commitment to Long Term
- Customer First
- Caring Meritocracy
- Co creation of win-win partnership
- Collaborative Innovation

TELKOM JALIN KERJASAMA STRATEGIS DENGAN CT CORPORA
DEMI PERKUAT TELKOM VISION
Jakarta, 4 Juni 2013 – PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dan CT Corpora selaku dua perusahaan consumer-focused  terkemuka di Indonesia sepakat untuk menjalin kerjasama strategis dalam rangka memperkuat posisi Telkom Vision dalam industri TV berbayar di Indonesia. Kerjasama ini dicanangkan oleh Chairul Tanjung selaku Chairman CT Corpora dan Arief Yahya selaku Direktur Utama Telkom di Jakarta (4/6). Melalui kerjasama ini ditargetkan pada tanggal penutupan (closing date), CT Corpora dan Telkom akan berbagi porsi kepemilikan di Telkom Vision.Saat ini jumlah consuming class di Indonesia merupakan yang tercepat di dunia, sementara tingkat penetrasi TV berbayar dinilai masih relative rendah sehingga masih mengindikasikan peluang pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan hasil riset Media Partners Asia, penetrasi TV berbayar tahun 2012 di India mencapai 83% dari total TV household, Singapura 81% dan China 54%. Angka tersebut jauh di atas Indonesia yang hanya meraih penetrasi sebesar 7%.Chairman CT Corpora Chairul Tanjung mengungkapkan, Telkom Vision memiliki positioning yang unik di industri TV berbayar dan berpotensi untuk berkembang yang lebih baik ke depannya. “Bersama Telkom, kami berkomitmen untuk memajukan industri televisi berbayar bagi masyarakat Indonesia melalui Telkom Vision. Bisnis yang dijalankan CT Corpora memberikan peluang sinergi yang mendukung Telkom Vision mencapai potensi kinerja yang optimal. Di dalam kemitraan ini, Telkom akan bertindak sebagai penyedia infrastruktur sedangkan CT Corpora sebagai penyedia konten,” ujar Chairul Tanjung.“CT Corpora merupakan innovator dan leader dalam industri media dan customer-related services. Bersamasama kami akan berkomitmen membangun platform TV berbayar terkemuka di Indonesia dan dalam hal ini visi Telkom dan CT Corpora memiliki kesamaan. Kerjasama Telkom dengan CT Corpora difokuskan pada penyediaan nilai tambah kepada pelanggan kami dan menciptakan aliansi yang lebih kuat untuk kemajuan Telkom Vision dan digital media di pasar media yang semakin kompetitif,” tambah Arief Yahya. Morgan Stanley bertindak sebagai Financial Advisor eksklusif untuk pemegang saham Telkom Vision atas transaksi ini.
Layanan
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, Data dan Internet
·         Telepon tetap (PSTN) : layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia
·         Flexi : layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
·         TelkomNet Instan : layanan akses internet dial up
·         TelkomNet Astinet : layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
·         Speedy : layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
·         e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
·         Solusi Enterprise - INFONET
·         TELKOMLink DINAccess
·         TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
·         TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
·         TELKOM ISDN : jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.




Referensi
2.     ^ (Indonesia)Eddy Kurnia, 23 Oktober 2009, TELKOM Rayakan Hari Jadi dengan Identitas dan Portofolio Bisnis Baru, diakses 28 Oktober 2009.