Jenis
|
Publik (IDX: TLKM, LSE:TKID, NYSE: TLK)
|
Industri
|
Informasi & Komunikasi
|
Didirikan
|
23 Oktober 1856
|
Kantor
pusat
|
Kantor Pusat di Bandung, Jawa Barat Indonesia
|
Tokoh
penting
|
Arief Yahya, CEO
|
Produk
|
Telepon Tetap, Seluler, Aplikasi,
Content, Datacom, Properti dan Konstruksi
|
Pendapatan
|
|
Pemilik
|
Telkom Group
|
Anak perusahaan
|
Lihat Anak perusahaan
|
Situs
web
|
www.telkom-indonesia.com
|
Dewan
Komisaris dan Direksi
Berikut ini adalah Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk per 11 Mei 2012[4] :
No.
|
Jabatan
|
Pejabat
|
Dewan Komisaris Telkom (per 11 Mei 2012)
|
||
1
|
Komisaris
Utama
|
Jusman Syafii Djamal
|
2
|
Komisaris
|
Hadiyanto
|
3
|
Komisaris
Independen
|
Virano Nasution
|
4
|
Komisaris
Independen
|
Johnny Swandi Sjam
|
Direksi Telkom (per 11 Mei 2012)
|
||
1
|
Direktur
Utama
|
Arief Yahya
|
2
|
Direktur
Keuangan
|
Honesti Basyir
|
3
|
Direktur
Network and Solution
|
Rizkan Chandra
|
4
|
Direktur
Konsumer
|
Sukardi Silalahi
|
5
|
Direktur
Human Capital & General Affair
|
Priyantono Rudito
|
6
|
Direktur
Enterprise and Wholesale
|
Muh. Awaluddin
|
7
|
Direktur
IT Solution & Strategic Portfolio
|
Indra Utoyo
|
8
|
Direktur
Compliance & Risk Management
|
Ririek Ardiansyah
|
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom. (IDX: TLKM,LSE: TKID, NYSE: TLK) adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom
merupakan salah satu BUMN yang
sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh
Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham
mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Direktur
Utama Telkom saat ini adalah Arief Yahya yang menggantikan Rinaldi Firmansyah pada 11 Mei 2012.
Sejarah
Ø
Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah
badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan
komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam
jawatanPost Telegraaf Telefoon (PTT).
Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai
pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan
Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada
tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Ø
Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status
jawatan diubah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel
dipecah menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Ø
Perumtel
Pada tahun 1974, PN
Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang
menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh
saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil
alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Pada tahun 1989, ditetapkan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur
peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Ø
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel
berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 1991.
Ø
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan
Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)
(keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York
(NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933
juta lembar saham.
Tahun 1999 ditetapkan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989,
Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan
membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli
telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom
membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi
restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan
penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan
Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom
meluncurkan "New Telkom"
("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas
perusahaan.
Komposisi Kepemilikan Saham
Pada
Penawaran saham pada 14 November 1995 dan
block sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi :
·
Pemerintah Indonesia : 75,80%
·
Publik free-float :
24,2%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom
menjadi :
·
Pemerintah Indonesia : 66,20%
·
Publik free-float :
33,80%
Per 8 Desember 2001, Saham Telkom
berubah menjadi :
·
Pemerintah Indonesia : 54,30%
·
Publik free-float :
45,70%
Per 16 Juli 2002, saham Telkom
berubah kembali menjadi :
·
Pemerintah Indonesia : 51,19%
·
Publik free-float :
40,21%
·
Bank of New York dan Investor dalam Negeri :
8,79%
Sebelum Penawaran saham perdana,
Telkom 100% dimiliki Pemerintah Indonesia
PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Operator Telekomunikasi, Informasi, Media & Edutaintment, dan
Services (TIMES)
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar
(broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband
memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan
mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat
efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan
memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan
produknya menuju Information, Media & Edutainment, dan Services (“IMES”).
Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom
pada penyelenggaraan IMES juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan
ekonomi dan kecerdasan bangsa.
Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIMES secara satu per satu:
Ø TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
Ø INFORMATION
Layanan
informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New
Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan
terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value
Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”),
e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Ø MEDIA
Media
merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari
NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya
hidup digital yang modern.
Ø EDUTAINMENT
Edutainment
menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan
menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di
antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
Ø SERVICES
Services
menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini
sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal,
Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Komitmen kami untuk mendukung mobilitas dan
konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel
maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta
produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di
sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember
2011, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta
pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan
telepon nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler.
Pertambahan jumlah pelanggan seluler Kami sebesar 13,8% atau 13,0 juta
pelanggan menjadi 107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011.
Ø Visi dan Misi
§
Visi
To
become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment &
Services (TIMES) Player in the Region
§
Misi
1. To Provide TIME Services with Excellent Quality &
Competitive Price.
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
§
Corporate Values (5C):
- Commitment to Long Term
- Customer First
- Caring Meritocracy
- Co creation of win-win partnership
- Collaborative Innovation
TELKOM JALIN
KERJASAMA STRATEGIS DENGAN CT CORPORA
DEMI PERKUAT TELKOM
VISION
Jakarta, 4 Juni 2013 – PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dan CT Corpora selaku dua perusahaan
consumer-focused terkemuka di Indonesia
sepakat untuk menjalin kerjasama strategis dalam rangka memperkuat posisi Telkom
Vision dalam industri TV berbayar di Indonesia. Kerjasama ini dicanangkan oleh
Chairul Tanjung selaku Chairman CT Corpora dan Arief Yahya selaku Direktur
Utama Telkom di Jakarta (4/6). Melalui kerjasama ini ditargetkan pada tanggal
penutupan (closing date), CT Corpora dan Telkom akan berbagi porsi kepemilikan
di Telkom Vision.Saat ini jumlah consuming class di Indonesia merupakan yang
tercepat di dunia, sementara tingkat penetrasi TV berbayar dinilai masih
relative rendah sehingga masih mengindikasikan peluang pertumbuhan yang
signifikan di Indonesia. Berdasarkan hasil riset Media Partners Asia, penetrasi
TV berbayar tahun 2012 di India mencapai 83% dari total TV household, Singapura
81% dan China 54%. Angka tersebut jauh di atas Indonesia yang hanya meraih
penetrasi sebesar 7%.Chairman CT Corpora Chairul Tanjung mengungkapkan, Telkom
Vision memiliki positioning yang unik di industri TV berbayar dan berpotensi
untuk berkembang yang lebih baik ke depannya. “Bersama Telkom, kami berkomitmen
untuk memajukan industri televisi berbayar bagi masyarakat Indonesia melalui
Telkom Vision. Bisnis yang dijalankan CT Corpora memberikan peluang sinergi
yang mendukung Telkom Vision mencapai potensi kinerja yang optimal. Di dalam
kemitraan ini, Telkom akan bertindak sebagai penyedia infrastruktur sedangkan
CT Corpora sebagai penyedia konten,” ujar Chairul Tanjung.“CT Corpora merupakan
innovator dan leader dalam industri media dan customer-related services.
Bersamasama kami akan berkomitmen membangun platform TV berbayar terkemuka di
Indonesia dan dalam hal ini visi Telkom dan CT Corpora memiliki kesamaan.
Kerjasama Telkom dengan CT Corpora difokuskan pada penyediaan nilai tambah
kepada pelanggan kami dan menciptakan aliansi yang lebih kuat untuk kemajuan
Telkom Vision dan digital media di pasar media yang semakin kompetitif,” tambah
Arief Yahya. Morgan Stanley bertindak sebagai Financial Advisor eksklusif untuk
pemegang saham Telkom Vision atas transaksi ini.
Layanan
Telkom
menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed
wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, Data dan Internet
·
Flexi : layanan telepon, data dan internet
berbasis fixed wireless CDMA
·
TelkomNet Instan :
layanan akses internet dial up
·
TelkomNet Astinet :
layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
·
Speedy : layanan akses internet dengan kecepatan tinggi
(broad band) menggunakan teknologi ADSL
·
e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange,
TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
·
Solusi Enterprise - INFONET
·
TELKOMLink DINAccess
·
TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any
to any connection berbasis IP MPLS.
·
TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : Layanan akses
dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile
melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
·
TELKOM ISDN :
jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan
pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
Referensi
2. ^ (Indonesia)Eddy Kurnia, 23 Oktober 2009, TELKOM Rayakan Hari Jadi dengan Identitas dan Portofolio Bisnis Baru, diakses 28 Oktober 2009.
3. ^ http://finance.detik.com/read/2013/07/26/194322/2316000/6/telkom-siap-ganti-logo-jadi-merah-putih-jelang-hari-kemerdekaan
6. http://www.telkom.co.id/download/File/UHI/2013/PressReleaseEngl/Telkom_Jalin_Kerjasama_Strategis.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar