Setiap orang pasti memiliki kenangan yang menyakitkan dan menyenangkan dalam hidupnya. Ada seseorang yang selalu teringat akan kenangan yang menyakitkan sehingga ia enggan untuk bangkit dan menata hidupnya kembali sehingga hidupnya terlihat begitu menyedihkan. Tetapi ada seseorang yang bila memiliki kenangan hidup yang menyakitkan ia akan cepat bangkit dan melupakan kenangan buruk yang pernah ia alami. Lantas bagaimana dengan kalian jika memiliki kenangan yang menyakitkan, apakah kalian akan cepat bangkit atau tetap mempertahankan rasa sakit yang kalian alami? J
Saya memiliki kenangan yang menurut saya cukup kelam dan menyakitkan bila di ingat, kenangan itu bermula saat saya masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP). Saat itu saya memiliki teman-teman yang baik dan saya memiliki kelompok belajar yang terdiri dari 6 perempuan dan 4 laki-laki. Dan di antara 4 laki-laki itu saya sangat dekat dengan seseorang sebut saja A, tapi kami bukan PDKT melainkan hanya senang bertukar pikiran, rupanya diam-diam A mengangumi teman saya sebut saja W dan A sering bertanya tentang W ke saya, saya pun sebelumnya tidak memiliki perasaan apapun ke A. Tetapi karena kami sering bercanda dan sering bertukar pikiran entah mengapa saat akan kenaikan kelas A menyatakan perasaannya kepada saya, saya bingung dan terkejut karena yang saya tau A sangat menyukai W, tetapi ketika saya menanyakan apakah saya juga menyukai A kepada hati saya sendiri rupanya tanpa saya sadari saya juga menyukai A. Tetapi karena saya ingin menjaga perasaan teman saya W dan saya ingin tetap berteman baik dengan W akhirnya saya memilih untuk melupakan A karena W sebelumnya telah mengetahui bahwa A menyukai nya tetapi rupanya A tidak mengungkapkan perasaanya ke W. Tanpa saya sadari rupanya perasaan saya saat itu sangat dalam kepada A sampai saya merasa sangat kehilangan dan menyesal karena tidak memberikan kesempatan kepada A untuk menunjukkan perasaannya. Rupanya perasaan menyesal dan rasa sayang saya kepada A tetap bertahan selama 3 tahun meskipun dalam 3 tahun itu saya sempat membuka hati saya kepada orang lain tetapi entah mengapa rasa sayang saya ke A sulit untuk dihilangkan meskipun saya juga menyukai orang lain bukannya saya ingin mempermainkan perasaan orang lain saya sudah berusaha untuk menghilangkan perasaan saya ke A namun semakin besar usaha saya untuk melupakan A semakin besar perasaan itu tumbuh di hati saya, saya pun tidak ingin larut dalam kesedihan akhirnya saya memutuskan untuk membuka hati saya kembali, saat saya duduk di sekolah menengah atas (SMA) ada teman sekelas saya yang mendekati saya sebut saja R, awalnya saya ragu dengan dia karena rupanya teman sekelas saya juga ada yang menyukai R. Awalnya saya ingin menjauh dari R tetapi karena saya takut kejadian seperti saya dengan A yang saya pikir “mengalah untuk teman” adalah yang terbaik tetapi saya takut perasaan saya ke R seperti perasaan saya ke A yang sangat dalam akhirnya setelah saya berkonsultasi kepada teman-teman saya yang lain, dan mereka mendukung saya akhirnya saya membuka hati saya ke R. Karena teman saya yang menyukai R posisinya dia telah memiliki kekasih maka saya memberanikan diri untuk “berpacaran” dengan R. Dan bodohnya saya karena saya sangat menyimpan begitu banyak harapan ke R, rupanya setelah kami berpacaran hampir sebulan rupanya R selingkuh, awalnya dia memutuskan saya dan setelah seminggu putus dengan saya R berpacaran dengan kakak kelas saya. Lantas saja saya sangat terpukul dan kecewa, dan setelah hampir 4 bulan saya “jomblo” tanpa saya sadari saya dekat dengan teman saya sebut saya F, saya dan dia senang bertukar pikiran seperti hubungan saya dengan A saat saya masih duduk di bangku SMP, tetapi saya tidak menganggap serius kedekatan saya dengan F sampai akhirnya F menyatakan perasaannya kepada saya tepat saat saya berulang tahun yang ke 17 tahun, karena saya merasa “cocok dan nyaman” akhirnya saya menerima dia karna yang saya butuhkan dalam menjalin hubungan selain perhatian dan kesetiaannya saya juga harus merasakan nyaman di dekatnya, karna saya tidak mudah untuk merasa cocok dan nyaman dengan seseorang, tetapi hubungan saya dengan dia hanya bertahan 2 bulan 3 minggu, banyak hal yang menyebabkan saya putus dengan F, alasan pertama karena sikap kami yang sama-sama keras kepala, rupanya F mempunyai teman-teman perempuan yang banyak dan di belakang saya dia sering jalan-jalan dengan sahabat saya sendiri. selain itu seperti nya F termakan hasutan R. Saya tidak tahu mengapa R berusaha merusak hubungan saya dengan F karena selama saya “berpacaran” dengan R, R yang paling senang membuat saya menangis dan dia memutuskan saya dan selingkuh dengan perempuan lain. R pun tidak mengakui bahwa dulu kami mempunyai hubungan khusus di depan teman-temannya tetapi saya tidak mempedulikan apa yang ia katakan. Karena menurut saya dia “munafik” karena saat saya putus dengan F, R mendekati saya lagi. Tetapi tentu saja tidak saya “ladeni”. J
Entah mengapa setelah kejadian-kejadian itu saya menjadi sulit untuk dapat mempercayai kata-kata cowo. Saya tahu bahwa tidak semua cowo seperti itu. Dan kini saya berusaha untuk tidak jatuh pada kesalahan yang sama untuk yang ke 3 kalinya. J
sekian cerita tentang kesedihan saya, semoga kalian yang membaca dapat mengambil hikmah dari masa lalu saya. J dan bila ada kata-kata yang kurang berkenan saya memohon maaf sebesar-besarnya. J