Sekarang ini banyak
dari masyarakat Indonesia sedang mengalami “demam k-pop”. Bahkan bila ada acara
atau event-event yang berunsur korea pasti acara itu ramai diminati oleh
sebagian masyarakat. Sampai-sampai banyak dari kelompok-kelompok masyarakat
yang segaja berkumpul di suatu tempat lalu mereka menirukan salah satu gerakan yang
saat ini sedang fenomenal yaitu “Gangnam Style”. Mereka berkumpul lalu
menirukan gerakan itu secara bersama-sama di depan umum lalu mendokumentasikan
acara yang mereka lakukan dan mempostingnya ke dunia maya. Bahkan sampai ada kelompok
masyarakat yang sengaja menggelar acara itu untuk mendapatkan rekor atau
penghargaan dari salah satu badan atau organisasi tinggi di negara ini.
Jujur saya prihatin
terhadap apa yang saat ini sedang terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia. Mereka
senang dan juga bangga dapat menarikan atau menguasai budaya luar negeri. Namun
hanya sedikit dari mereka yang dapat menguasai budaya dari negara mereka
sendiri. Bahkan mengenalnya pun belum tentu mereka tau. Saya akui, saya juga
menyukai lagu dan drama-drama korea. Tapi saya tidak mau larut bahkan menjadi “k-popers”
sejati”. Maksudnya adalah mencari tau tentang budaya, makanan, pakaian
tradisional bahkan kebiasaan masyarakat dari suatu negara. Sedangkan mereka
tidak mengenal budaya yang dimiliki oleh negara mereka sendiri yaitu Indonesia.
Dimana kebudayaan yang dimiliki negara ini sangat berlimpah. Bahkan negara-negara
lain pun takjub dan iri atas keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Sebagian
dari masyarakat justru bangga dan menjadikan budaya luar menjadi bagian dari
pola hidupnya. Tidakkah mereka tau kalau mereka sebenarnya sedang di tertawakan
oleh orang-orang yang saat ini sedang mengincar budaya yang dimiliki negara ini
?
Kadang terpintas dalam
benak saya, kalau saya melihat orang yang senang makanan korea atau makanan
dari negara luar dibanding makanan asli yang dimiliki bangsa ini, atau orang
yang sedang menarikan tarian atau mempelajari tarian dari negara lain sampai
menjadikan tarian itu sebagai salah satu dari jati dirinya. Saya ingin bertanya kepada mereka, jika budaya
yang dimiliki oleh negara ini di ambil, apakah mereka masih peduli ? atau
bersikap acuh dan sepenuhnya menyalahkan pemerintah ? kalau itu yang mereka
lakukan, mereka tidak berhak untuk marah atau menyalahkan pemerintah. Bahkan menurut saya mereka
tidak pantas untuk menjadi warga negara Indonesia.
Sekian artikel yang
saya buat, saya mohon maaf bila ada yang tersinggung atas artikel yang saya
buat ini.Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar